Arti Kata Autis bagi sebagian orang masih dianggap
rancu.
Mungkin dalam kehidupan sehari-hari pernah kita
jumpai adanya olok-olokan atau candaan terhadap seorang teman yang dianggap
aneh atau terlalu sibuk dengan gadgetnya dengan sebutan autis. Sebenarnya, hal
tersebut sangat tidak dibenarkan.
Apakah
autis adalah penyakit atau sifat?
Kurang tepat jika menyebut autisme itu sifat ataupun
penyakit. Autis adalah suatu kondisi. Dan orang yang memiliki kondisi autis
lebih tepat disebut sebagai penyandang autis. Oleh karena itu, amat jahat bila
kita menggunakan istilah autis untuk bahan becandaan.
Bayangkan, bagaimana perasaan orang yang diolok-olok
akibat kondisi kelainan yang mereka dapatkan semenjak lahir? STOP memakai
istilah autis untuk bahan bercanda mulai dari sekarang!
Perlu kamu ingat bahwa menurut kata dokter, autis
bukanlah penyakit dan tidaklah menular. Jadi, apabila ada seseorang yang
diketahui sebagai penyandang autisme di sekitar lingkunganmu, jangan ragu untuk
mendekatinya dan mengajaknya berteman. Tidak ada yang perlu ditakuti dari
penyandang autisme karena autisme itu hanyalah gangguan tumbbuh kembang yang
menyebabkan mereka tidak dapat fokus terhadap sesuatu.
Autisme juga bukanlah penyakit kejiwaan karena ia
merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak
tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal dan hal ini
termanifestasi pada penyandang autisme.
Penyebab
autisme
Hingga saat ini masih belum diketahui apa penyebab
autisme sacara pasti, akan tetapi hal yang diyakini sebagai penyebab autisme
diantaranya faktor genetik atau keturunan dan faktor lingkungan seperti
misalnya karena pengaruh zat kimiawi. Unsur merkuri dianggap berpotensi
menyebabkan autisme pada anak.
Gejala
autisme
Gejala autisme dapat bermacam-macam dan berbeda tiap
individu. Secara historis, para ahli dan peneliti dalam bidang autisme
mengalami kesulitan dalam menentukan seseorang sebagai penyandang autisme atau
tidak. Persoalan lain yang mempengaruhi keakuratan suatu diagnosa seringkali
juga muncul dari adanya fakta bahwa perilaku-perilaku yang bermasalah merupakan
dampak dari pola asuh yang kurang tepat.
Gejala-gejala autisme dapat dilihat apabila seorang
anak memiliki kelemahan di tiga domain tertentu, yaitu sosial, komunikasi, dan
tingkah laku yang berulang.
The National Institute of Child Health and Human
Development (NICHD) di Amerika Serikat menyebutkan 5 jenis perilaku yang harus
diwaspadai dan perlunya evaluasi lebih lanjut, meski belum tentu juga anak
tersebut menyandang autisme karena karakteristik gangguan autisme itu sangat
beragam.
- Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan
- Anak tidak memperlihatkan kamampuan gestural (menunjuk, melambai, menggenggam) hingga usia 12 bulan
- Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga usia 16 bulan
- Anak tidak mampu menggunakan dua kalimat secara spontan di usia 24 bulan.
- Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial pada usia tertentu.
Bagaimana pengobatan autisme?
Karena autisme bukanlah penyakit, maka tidak ada
obat untuk autisme. Terapi dan intervensi perilaku dirancang untuk memperbaiki
gejala spesifik dan dapat meningkatkan perkembangan anak secara substansial. Tidak
seperti gangguan perkembangan lainnya, tidak banyak petunjuk treatment yang
telah dipublikasikan apalagi prosedur yang standar dalam menangani autisme.
Bagaimanapun juga para ahli sependapat bahwa terapi
harus dimulai sejak awal dan harus diarahkan pada hambatan maupun keterlambatan
yang secara umum dimiliki oleh setiap anak autis, misalnya; komunikasi dan
persoalan-persoalan perilaku.
Dengan terapi yang tepat, penyandang autisme bisa
memperbaiki gejala autis yang dimiliki, meski pada sebagian orang akan tetap
memiliki beberapa gejala autis sepanjang hidup mereka.
Semoga
bermanfaat
Sumber:
http://kamuiyakamu.com/health-beauty/arti-kata-autis-autisme/